Sekali waktu,ketika aku hidup di jantung buah delima,aku mendengar sebutir biji berkata,"Suatu hari aku akan menjadi pohon,dan akan bernyanyi di cecabangku,dan matahari akan menari di dedaunku,dan aku akan menjadi kuat dan cantik di segala musim."
Lalu biji yang lain berkat,"Di saat aku semuda engkau,aku juga berpikir begitu,tetapi setelah aku bisa menimbang dan mengukur banyak hal,aku tahu itu hanya harapan kosong."
Dan biji ketiga ikut berbicara,"Aku tidak melihat apa-apa pada kita yang menjajikan kejayaan masa depan."
Dan biji keempat mengatakan,"Dan betapa nistanya hidup kita kelak,tanpa kejayaan masa depan."
Berkata biji kelima,"Mengapa berselisih tentang masa depan,ketika kita tidak mengenal diri kita sendiri."
Namun biji keenam menyahut,"Apapun kita,itulah yang kelak akan kita jalani."
Dan biji ketujuh berkata,"Aku punya gagasan yang jernih tentang bagaimana segala sesuatu akan terjadi,tetapi aku tidak punya kata-kata untuk menyampaikannya."
Kemudian biji kedelapan berkata--dan yang kesembilan--dan yang kesepuluh--sampai semua bicara,dan aku tidak menemukan perbedaan sama sekali pada semua suara itu.
Karena itu aku berpindah hari itu juga ke jantung buah apel,yang bijinya sedikit dan hampir-hampir tanpa suara.
Kamis, 07 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkanlah sedikit komentar..karena akan sangat berkesan bagi saya,