Kamis, 01 September 2011

Sepetak Sawah


Di suatu hari ada seorang pemuda yang hendak pergi menyelesaikan urusan bisnisnya dengan menumpang pesawat,bercakap-cakap dengan seorang wanita lanjut usia di bangku sebelahnya.

"Ibu pergi sendirian??hendak kemana??" tanya pemuda itu membuka pembicaraan.
"Ya...nak,hendak mengunjungi anak keduaku di Singapura" jawab ibu itu menjelaskan.
Pemuda itu pun memperkenalkan dirinya dan mulai bercerita  banyak dengan ibu tersebut yang kemudian mengetahui jika ia memiliki enam orang anak.



"Bagaimana dengan adik dan kakak dari anak kedua ibu?apakah ibu tidak juga menengok mereka?" tanya pemuda itu.
"Ya..aku tak terlalu kuat untuk menengok mereka,kini mereka telah jauh dariku demi karir dan kehidupan mereka selanjutnya,namun seringkali mereka pulang untuk menjengukku." jawab ibu itu kemudian.

"Kalau boleh tahu,apa pekerjaan anak-anak ibu dan dimana mereka bekerja?" tanya pemuda itu penasaran,
"Oh...anak Ketiga dan Keempat ku berada di Amerika,mereka membuka sebuah perusahaan...ahh aku tak begitu mengerti namanya,anak Kelima ku menjadi seorang insinyur di Jerman dan dia bekerja di sana,sedangkan anak Keenam ku menjadi seorang Pilot untuk maskapai penerbangan asing di Eropa.

"Wah hebat juga ibu ini sanggup mendidik semua anaknya dan kini menjadi orang yang berhasil.." gumam pemuda tersebut,"Lalu bagaiman dengan anak sulung ibu?bagaimana dengan dia??" tanya pemuda lebih lanjut.
"Hmm..dia hanya seorang petani,menggarap sepetak sawah kecil yang berada di kampung halaman."jawab ibu itu dengan pelan dan dengan mata berkaca-kaca.

"Maaf,apakah ibu kecewa dengan anak pertama itu,yang hanya bekerja sebagai petani di sisi lain adik-adiknya menjadi orang sukses di luar sana???" tanya pemuda itu dengan hati-hati.

Dengan tersenyum,ibu itu menjawab "Tidak nak,tak ada seorang ibu pun yang kecewa dengan anak-anaknya,aku bahagia anak sulungku bekerja sebagai petani,karena hanya dia anak yang berada dekat denganku.Dan perlu kau ketahui,dari menggarap sepetak sawah kecil itu lah dia menanggung semua biaya kehidupan keluarga dan pendidikan adik-adiknya sejak kecil hingga menjadi seperti sekarang."


"Semua orang di dunia ini memiliki peranan penting...bahkan yang terkadang luput oleh mata kita "

3 komentar:

furqon hilwansyah mengatakan...

pengen nangis bacanya

Anonim mengatakan...

Subhanalloh, merinding rasanya baca tulisan Anda

Anonim mengatakan...

luar... biasa..

Posting Komentar

Tinggalkanlah sedikit komentar..karena akan sangat berkesan bagi saya,

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...