Sabtu, 27 Agustus 2011
Paku di Pagar
Pernah ada seorang gadis cilik dengan watak buruk. Ibunya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia marah,kehilangan kesabaran atau berselisih paham dengan orang lain.
Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar.Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar.
Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ibunya.
Ibunya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila dia berhasil menahan diri atau bersabar.
Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ibunya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.
Sang ibu membawa anaknya ke pagar dan berkata:
”Kau sekarang telah berpilaku baik,Nak...tapi lihat lubang-lubang di pagar itu.Pagar itu tidak akan pernah sama seperti dahulu...Sewaktu kau marah,kata-kata yang kau ucapkan menyebabkan luka persis seperti lubang-lubang di pagar ini."
"Kau bisa saja menusukkan pisau di tubuh seseorang dan mencabutnya kembali,tak peduli berapa kali kau meminta maaf atau menyesal,tetapi lukanya akan tetap tinggal."
"Begitu pula luka yang diakibatkan lisanmu pada mereka,sepedih luka tusukan itu."
Sesungguhnya,teman adalah mutiara yang sangat berharga.Mereka mebuatmu tersenyum,mendorongmu agar sukses,mendengarkan keluh kesahmu,mengucapkan pujian untukmu dan selalu berlapang dada terhadapmu.
****
Kau adalah sahabatku,dan aku merasa terhormat memiliki teman sepertimu..Maka maafkanlah aku bila pernah meninggalkan lubang di pagar hatimu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Keren ini cerita!
Posting Komentar
Tinggalkanlah sedikit komentar..karena akan sangat berkesan bagi saya,